Mengolah kertas koran dan kardus bekas menjadi kertas daur ulang
Jum'at, 3 Maret 2017
Konsumsi kertas di Indonesia terus meningkat satu kilogram (kg) per kapita tahun atau sekitar 220 ribu ton (Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia - APKI, 2003). Dengan itu, maka Indonesia membutuhkan pembangunan satu pabrik kertas baru setiap tahunnya menyusul lahapnya konsumsi kertas dalam negeri (Kapanlagi.com, 7-01-08).
Data Rainforest Information Center menyebutkan sebanyak 10-17 pohon harus ditebang untuk menghasilkan satu ton kertas ukuran koran (atau 8 lembar ukuran kertas A4). Satu ton tersebut cukup untuk mencetak sekira 7.000 eksemplar koran. Dan ini mengakibatkan laju deforestasi hutan Indonesia pada periode tahun 1985-1998 tidak kurang dari 1,6 juta hektar per tahun (Dephutbun, 2000).
Bagaimana cara kita agar dapat menghemat kertas?
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghemat kertas adalah dengan mendaur ulang kertas tersebut menjadi kertas. Prosesnya mudah, bisa dilakukan oleh siswa-siswa sekolah dasar. Dengan perlengkapan sederhana, seperti blender, bak besar, screen sablon, rakel, triplek/matras serta kertas koran, kardus (kertas yang tidak dicampur dengan plastik).
Para siswa SDN 1 Datarajan, SDN 2 Karangrejo, SDN 1 Sukamaju bersama tim WWF melakukan praktek pembuatan daur ulang kertas di sekolah. Dengan penuh semangat para siswa dari kelas 3 hingga kelas 6 mulai menggunting koran dan karton menjadi kecil, lalu di rendam dalam air. Setelah di rendam, mereka siap menggiling kertas dengan blender. Rupanya menggiling kertas dari kardus lebih susah, karena masih keras. Akhirnya mereka menggiling hasil robekan koran.
Proses ujicoba pembuatan daur ulang kertas, membuat anak-anak berebutan ingin mencoba. Semua ingin tahu cara membuat kertas daur ulang. Tak jarang, kertas yang mereka hasilkan, terlalu tebal, terlalu tipis dan tidak sama tebal. Hal ini membuat mereka semakin penasaran untuk mecoba dan mencoba lagi. Usaha yang mereka lalukan dilanjutkan esok harinya.
Belajar dari pengalaman, membuat mereka semakin mengetahui cara membuat yang benar. Tidak lupa mereka membawa kunyit dan daun pandan untuk pewarna kertasnya. Proses penjemuran bubur kertas hingga jadi, menjadi tanggung jawab bersama. Setelah kertas daur ulang jadi, masing-masing mulai berkreasi. Kreasi yang dibuat mulai dari membuat buku, kotak pinsil dan pembatas buku.
Semoga dengan praktek sederhana bisa memberi perubahan untuk lingkungan sekitar mereka. (Nv)