Kegiatan ESD
WWF Indonesia-ESD Unit mulai mengembangkan konsep ESD sejak tahun 2009, sedangkan di dunia program Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan dimulai pada era 90-an. Dalam konsep ESD ada 3 aspek yang diterapkan yaitu aspek ekologi, sosial dan ekonomi yang ditekankan pada pendidikan. Penerapan PPB ini di sekolah tidak berdiri sendiri, tetapi masuk ke dalam mata pelajaran (terintegrasi) dan secara holistik. Proses demokratis ditempatkan dalam pembelajaran untuk mendukung para murid untuk meningkatkan kemampuan serta motivasi untuk memberikan kontribusi pada pembangunan berkelanjutan secara lokal dan global.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi tentang dampak pendampingan sekolah meliputi:
- Pembelajaran di sekolah meliputi integrasi pembelajaran dan isu-isu
- Perubahan yang terlihat di sekolah dan komunitas
- Rencana sekolah pasca masa pendampingan usai terkait perkembangan siswa, yang tidak hanya dalam aspek pembelajaran. Namun, lebih pada bagaimana siswa menghargai keberagaman biologi, sosial dan budayanya, dan tentunya persoalan lingkungan disekitarnya
- Kemampuan guru, kepala sekolah dan siswa untuk berpikir kritis terhadap pembelajaran dan isu-isu di masyarakat
- Partisipasi dan kontribusi komunitas di sekitar sekolah (orangtua, masyarakat sekitar, pemerintah daerah, pemangku kepentingan) dalam kegiatan-kegiatan di sekolah
- Perencanaan dan kebijakan yang dikembangkan sekolah
- Memberikan rekomendasi pada pengembangan program yang sama dimasa yang akan datang serta relevansinya untuk peningkatan kualitas sekolah di Indonesia